Selasa 19 Jan 2016 17:31 WIB

Budi Waseso: Mafia Narkoba Ciptakan Pangsa Pasar Baru

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso menempelkan  Stiker Stop Narkoba di dinding salah satu mini market di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/11). (Antara/Zabur Karuru)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso menempelkan Stiker Stop Narkoba di dinding salah satu mini market di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/11). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Mafia narkoba di Indonesia sedang bergerilya menciptakan pangsa pasar baru. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan, pangsa pasar baru ini untuk menjamin keberlangsungan bisnis haram yang mereka lakukan.

"Ada regenerasi pangsa pasar yang dibiayai mafia," kata Budi dalam sebuah seminar di Medan, Selasa (19/1). (Tega, Pria Ini Bunuh kakaknya yang Sedang Tidur).

Ia menjelaskan, regenerasi pangsa pasar tersebut ditujukan kepada generasi muda, bukan hanya para remaja namun sudah menyasar anak usia dini dan Sekolah Dasar. Para mafia narkoba, lanjutnya, menggunakan berbagai cara untuk menyusupkan narkoba kepada anak-anak kecil.

"Anak TK dan SD dibiayai mafia, diberikan makanan minuman yang sudah dicampur narkotika. Diharapkan generasi ini akan addicted, ketergantungan hingga saat mereka SMA, remaja jadi pangsa pasar dan mencari orang itu," katanya.

Sayangnya, hal ini belum menjadi perhatian khusus pemerintah dan pemangku kepentingan lain. Padahal, perdagangan narkoba ini menjadi bagian dari perang modern antar bangsa di dunia. Sebuah negara akan sangat mudah dihancurkan apabila generasi mudanya sudah ketergantungan narkoba.

"Mereka (anak TK dan SD) mulai diracuni. Sayangnya, ini tidak menjadi perhatian khusus dan terkesan diabaikan," kata Budi. "Itu tidak bisa dibiarkan. Penanganannya tidak bisa diserahkan ke BNN dan kepolisian saja. Kita harus serius mengantisipasinya."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement