Rabu 20 Jan 2016 12:27 WIB

Sambangi Kampung Kubur Medan, Buwas Temukan Bungkus Bekas Sabu

Rep: Issha Harruma/ Red: Hazliansyah
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan pilot dan pramugari di Jakarta, Selasa (22/12).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan pilot dan pramugari di Jakarta, Selasa (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso melakukan peninjauan ke 'sarang narkoba dan judi' Kampung Kubur di Jalan Zainul Arifin, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/1) pagi. Dalam blusukan itu, Budi dikawal polisi bersenjata dari Brimob Polda Sumut.

Setibanya di Kampung Kubur, mantan Kabareskrim Mabes Polri ini langsung berkeliling ke sudut demi sudut Kampung Kubur. Ia didampingi Kapolda Sumut Irjen Ngadino, Kepala BNNP Sumut Brigjen Andi Loedianto, Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto dan Dandim 0201/BS Kolonel Inf M Ridwan.

"Narkoba ini pembunuh. Warga perlu diberi pemahaman tentang bahaya narkoba," kata Budi di sela-sela blusukannya.

Sejumlah warga yang melihat kedatangan Budi terlihat antusias. Sesekali mereka berjabat tangan dan tak sedikit yang mengambil gambar laki-laki yang biasa disapa Buwas itu dengan menggunakan telepon selular.

Usai blusukan, Buwas memberikan sambutan kepada puluhan warga yang telah menunggunya. Ia juga memberikan pemahaman tentang penyalahgunaan narkoba.

"Tadi saya banyak menemukan bungkus-bungkus bekas sabu, berarti masih banyak. Padahal aparat sudah bikin pos-pos. Jadi sekarang bagaimana masyarakat mendukung ini yang penting," ujarnya.

Kampung kubur selama ini dikenal sebagai sarang narkoba dan perjudian. Lokasi ini kerap kali digerebek anggota Polri dan TNI. Setiap penggerebekan, petugas selalu mendapatkan barang bukti narkoba hingga mesin judi jackpot.

Namun, pada awal Januari 2016, aparat kepolisian, TNI dan Pemkot Medan telah menduduki kampung kubur. Enam posko telah didirikan di lokasi. Patroli pun rutin dilakukan.

"Saya sangat intens beri perhatian khusus kepada saudara-saudara saya di kampung ini. Ini harus jadi contoh, kita bisa tunjukkan bahwa kita bisa berubah. Memang harus diawali kepedulian kita atas narkotika secara keseluruhan," kata Budi. "Semua tergantung masyarakat sini," kata dia lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement