Kamis 21 Jan 2016 18:40 WIB

Bulog Janji Perbaiki Kualitas Beras Rastra

Rep: muhamad nursyamsi/ Red: Taufik Rachman
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,Tekad Bulog Perbaiki Rastra

JAKARTA -- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) bertekad fokus pada perbaikan kualitas beras untuk rakyat miskin atau yang kini diubah menjadi beras untuk rakyat sejahtera (rastra).

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pembenahan perbaikan kualitas rastra dilakukan dengan meningkatkan pengawasan atau pemeriksaan kualitas dan kuantitas saat pengadaan, serta selama penyimpanan beras.

Ia menjelaskan, Bulog mendapat tugas untuk menyerap produksi padi petani sebesar 4 juta ton setara beras yang didapat dari produksi Gabah Kering Giling (GKG) nasional pada tahun ini yang diperkirakan sebesar 75,55 juta ton GKG.

" Kualitas beras yang ada di Bulog akan tetap terjaga layak untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkannya," ujarnya dalam pemaparan kinerja Bulog 2015 dan Target 2016 di Kantor Bulog, Jakarta, Kamis (21/1).

Djarot membeberkan beberapa upaya Bulog dalam meningkatkan kualitas rastra antara lain, meningkatkan pengawasan atas pemeriksaan kualitas dan kuantitas saat pengadaan dan selama penyimpanan, melakukan sortasi saat pengeluaran beras oleh surveyor independen dan Tim Divre Bulog. Selanjutnya bekerjasama dengan tim koordinasi rastra di wilayah setempat untuk pengecekan kualitas dan kuantitas sebelum dan setelah penyaluran beras, memonitoring dan evaluasi pemeriksaan kualitas dan kuantitas beras secara periodik. Ia juga menjanjikan akan memperbaiki manajamen di gudang melalui penerapan ISO sesuai standarisasi nasional pergudangan bersama dengan tim independen.

"Cara lainnya melalui spraying atau penyemprotan yang akan dilakukan tiap bulan, sedangkan fumigasi dilakukan sekali dalam tiga bulan meliputi area di dalam atau di luar gudang, serta pembersihan lingkungan pergudangan," lanjutnya.

Terakhir, memberikan kesempatan kepada pelaksanaan rastra di titik distribusi untuk menukar berasnya bila ditemukan beras yang kurang baik.

Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan, Bulog harus berinvestasi membangun industri beras yang modern dan terintegrasi langsung atau bermitra dengan petani."Apapun kondisi gabah hasil petani, dapat langsung diserap untuk diolah menjadi beras dengan standar kualitas tertentu," katanya.

Ia mengharapkan, langkah tersebut mampu membantu dalam meningkatkan proses penyerapan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement