Kamis 21 Jan 2016 19:48 WIB

Kasus Kopi Maut, Suami Mirna Pilih Tutup Mulut

Rep: c30/ Red: Teguh Firmansyah
Jessica Kumala Wongso (27 tahun), teman korban racun kopi Mirna usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Krimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1) malam.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Jessica Kumala Wongso (27 tahun), teman korban racun kopi Mirna usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Krimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suami Wayan Mirna Salihin (27 tahun) Arief Soemarko enggan berkomentar usai menjalani pemeriksaan di gedung Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kamis (21/1). Pemeriksaan sekitar tiga jam tersebut hanya dimenjadi rahasia antara kepolisian dan para saksi.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id Arief terus saja menghindar dan mencari cela untuk keluar dari krumunan awak media. Sambil mencoba untuk keluar, Arif juga tidak sedikitpun menghentikan langkah kakinya.

Berbagai pertanyaan terus mengalir namun begitu saja menguap di udara. Arief sama sekali enggan untuk menanggapi satu pertanyaan pun. "Makasih ya, nanti Pak Krishna yang jelasin semuanya ya," ujar Arief masih terus berlari-lari kecil di antara kerumunan.

Sedangkan di belakangnya, Darmawan Salihin selaku Ayahanda Mirna nampak tenang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disodorkan padanya.

Perlu diketahui, sebelumnya Jessica Kumala juga mendatangi Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan sebagai saksi. Jessica datang diantar oleh kedua pengacaranya pada Rabu (20/1).

Wayan Mirna Salihin (27) meninggal selepas menenggak kopi Vietnam di Kafe Olivier Mal Grand Indonesia pada Rabu (6/1). Kopi tersebut dipesan lebih dulu oleh Jessica (27) pada pukul 16.09 WIB. Sedangkan Mirna dan Hani datang 51 menit kemudian atau pukul 17.00 WIB.

Baca juga,  Kasus Kopi Maut, Kombes Krishna Tantang Pengacara Jessica. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement