REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono mengatakan ia tidak akan menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar yang akan digelar pada Sabtu (23/1) besok.
Ia pun mengatakan lebih memilih mempersiapkan Musyawarah Nasional (Munas) yang rencananya akan digelar pada Maret mendatang. Sebab hal itu lebih relevan dalam menyelesaikan perpecahan di tubuh Partai Golkar.
"Rapimnas sudah tidak relevan lagi, malam ini akan dibahas apa-apa saja (untuk dilakukan munas) bulan maret," kata dia, Jumat (22/1).
Agung menambahkan Munas Maret mendatang adalah cara menyelesaikan permasalahan paling akhir dalam perpecahan dua kubu di Partai Golkar. Sebab munas itu dipilih atau divoting.
Ini untuk cara menyelesaikan permasalahan paling akhir. Sementara itu, mereka yang memimpin munas adalah orang-orang netral, seperti Jusuf Kalla dan BJ Habibie. "Netral dan objektif, tidak memihak pada satu kubu dan transparant AD/ART maka siapa yang terpilih itu ikhlas yang kita pilih," ujarnya.
Setelah munas berakhir, tidak akan ada lagi simbol-simbol kubu. Seperti diketahui sudah ada tim transisi, DPP Golkar sejak Januari tidak ada yang memiliki legal formal kembali. Namun diharapkan setelah dilaksanakannya munas pada bulan Maret. DPP Partai Golkar akan memiliki legimitasi kembali.