Jumat 22 Jan 2016 21:08 WIB

Ini Tiga Warga Indonesia yang Punya Pengaruh Kuat di Suriah

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ilham
 Terdakwa kasus kepemilikan amunisi, Muhammad Bahrun Naim menjalani sidang di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, Senin 9 Juni 2011.
Foto: Antara
Terdakwa kasus kepemilikan amunisi, Muhammad Bahrun Naim menjalani sidang di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, Senin 9 Juni 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, terdapat tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah. Ketiganya memiliki pengaruh penting di negara yang sedang konflik tersebut.

"Di Syria ada tiga orang Indonesia punya peran penting, pertama Bahrun Syah, kedua Bahrun Naim dan Abu Jandal," kata Badrodin di Rupatama Mabes Polri, Jumat (22/1). (Pemerintah akan Cabut Paspor WNI Anggota ISIS).

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menjelaskan, Bahrun Syah menjadi leader di Suriah. Bahrun merupakan pemimpin dari sayap militer ISIS.

Kemudian, Bahrun Naim merupakan orang yang ahli dalam propaganda. Bahrun Naim selalu melakukan propaganda setiap hari. "Dia memahami IT, dia sering melakukan komunikasi dengan yang ada di Indonesia," kata Badrodin.

Terkait Abu Jandal, Badrodin juga menyebut sebagai ahli propaganda. Namun, Abu Jandal sendiri dikabarkan sudah tewas di Suriah.

Menurut Badrodin, ketiga orang ini diketahui memiliki sel-sel kecil yang saling tidak diketahui. "Jadi kalau ini terbongkar ini putus. Strateginya begitu," katanya. Rahmat Fajar

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement