Sabtu 23 Jan 2016 06:22 WIB

Penguatan Nilai Islam, Cegah Radikalisme

Aksi radikalisme (ilustrasi)
Foto: indianmuslimobserver.com
Aksi radikalisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pariaman, Sumatra Barat, KH Jauhari Muiz mengatakan, paham radikalisme dapat dicegah melalui penguatan nilai-nilai Islami oleh masyarakat.

“Saat ini banyak sekali gerakan, persatuan, ataupun organisasi yang mengatasnamakan serta berkedok Islam untuk menjalankan misi terselubung,” kata Jauhari seperti dikutip Antara, Jumat (22/1).

Menurut dia, hal tersebut jika tidak diluruskan maka dapat mengancam persatuan umat beragama sehingga menimbulkan perpecahan satu sama lain.

“Sebagai masyarakat Minangkabau kita perlu kembali menguatkan Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah untuk mencegah perbuatan yang sangat bertentangan dengan agama Islam seperti aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam,” ujarnya.

Agama Islam, kata dia, sama sekali tidak pernah mengajarkan permusuhan, perpecahan, atau membunuh umat manusia. ''Islam justru mengajarkan saling menghargai dan mencintai meskipun berbeda keyakinan antara umat beragama,'' kata Jauhari.

Guna menekan masuknya paham radikal yang berkedok Islam, papar Jauhari, MUI terus menggiatkan kegiatan spritual kepada masyarakat, salah satunya terus memberikan kegiatan tausiah dan siraman rohani kepada masyarakat kota itu.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement