REPUBLIKA.CO.ID, SOMERSBY -- Seekor laba-laba mematikan jenis funnel-web diserahkan ke Australian Reptile Park untuk program pemerahan racun.
Laba-laba dengan rentang kaki 10 sentimeter tersebut diperkirakan merupakan spesimen paling besar yang ditemukan di Australia. Dilansir BBC News, Senin (25/1), racun laba-laba yang diberi nama Big Boy tersebut akan digunakan untuk membuat antiracun. Pengawas program Billy Collet mengatakan dia tak mengetahui ada spesimen lebih besar lagi dari ini.
"Mungkin ada satu di museum, tapi ini adalah yang terbesar yang kami miliki untuk program racun kami," ujar Collett.
Big boy adalah laba-laba funnel-web laki-laki jenis paling mematikan di Australia dan salah satu yang paling berbisa di dunia. Biasanya laba-laba jenis ini memiliki rentang kaki enam hingga tujuh centimeter.
Collett mengatakan, sebelumnya perhitungan awal panjang kaki Big Boy salah. Mereka mengukur saat kaki laba-laba itu tak sepenuhnya terulur sehingga awalnya dinyatakan panjangnya hanya 7,5 sentimeter.
Kini Big Boy masuk salah satu dari 500 funnel-web yang sedang diperah racunnya. "Kami akan membuat mereka ke posisi bertahan dan dengan pipet kaca kami vakum racun langsung dari taring mereka," ujar Collett.
Racun-racun tersebut digunakan dalam produksi antiracun untuk mengobati gigitan funnel-web, yang bisa berakibat fatal. Australian Reptile Park juga mendorong orang dewasa yang menemukan funnel-web menyerahkannya pada program pemerahan racun.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Presiden AS Siaran Langsung Konferensi Pers Pertama