Senin 25 Jan 2016 16:23 WIB

MUI: Lembaga Konseling Jangan Normalkan Perilaku LGBT

Rep: Amri Amrullah/ Red: Achmad Syalaby
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis
Foto: ROL/Casilda Amilah
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok konseling komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) harus mendapatkan apresiasi karena sudah memberikan empati dan antidiskriminasi bagi mereka yang mengalami penyimpangan orientasi seksual. 

Menurut Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis, konseling LGBT harus bisa meluruskan dan mengarahkan kembali orientasi seksual yang benar bagi pelaku LGBT. Namun, menjadi permasalahan bila kelompok konseling LGBT tersebut justru membiarkan perilaku menyimpang tersebut, apalagi mengganggap normal orientasi seksual seperti itu. 

"Bahayanya kalau kelompok konseling ini mengganggap penyimpangan seksual itu adalah sesuatu yang normal," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (25/1).

Dia menjelaskan, faktanya tidak bisa dibantah fenomena LGBT berkembang di generasi muda. Gerakan yang mendukung juga mulai bermunculan. Karena itu, pihak-pihak yang ingin memberikan konseling pelaku LGBT, khususnya antidiskriminasi dan penyembuhan orientasi seksual, haruslah mendapatkan perhatian dan dukungan.

Konseling LGBT ini berperan besar, tetapi ia menganggap itu tidak cukup. Pelaku LGBT, kata dia, memang harus diberikan penyadaran bahwa orientasi seks pada sesama jenis adalah ketidaknormalan. 

Konseling LGBT juga harus memperbanyak permintaan bimbingan kepada tokoh agama dan konsultasi medis. Sebaliknya, ia mengingatkan bila konseling LGBT hadir, tapi dengan tujuan ingin memberikan kesan normal perilaku menyimpang ini, ini akan menjadi masalah di masyarakat.

Beberapa hari terakhir, nama SGRC UI (Support Group and Resource Center on Sexuality Studies Universitas Indonesia) menjadi perbincangan publik di media sosial. SGRC UI mengklaim sebagai organisasi yang memberikan konseling dan edukasi bagi pelaku LGBT. SGRC UI juga membantah sebagai organisasi yang melindungi dan menyebarkan perilaku orientasi seksual menyimpang. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement