Selasa 26 Jan 2016 13:49 WIB

Ini Sikap Ridwan Kamil Terhadap Kampanye LGBT

Rep: c26/ Red: Nidia Zuraya
Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) merupakan masalah pribadi. Namun, jika melakukan kampanye publik secara terbuka yang bersifat mengajak, perlu ada penindakan.

"Itu (LGBT) mah urusan masing-masing. Tapi, pada saat dia sudah ke ranah publik membuka diri, kemudian mengajak secara tidak langsung itu yang menurut saya melanggar etika norma dan pasti saya tindak," kata pria yang akrab disapa dengan panggilan Emil ini di Pendopo Balai Kota Bandung, Selasa (26/1).

Menurutnya, Indonesia memiliki landasan sendiri, tidak bisa disamakan dengan negara lain yang melegalkan perilaku seksual LGBT. Karena itu, masyarakatnya pun tidak bisa hidup bebas melanggar aturan yang sudah ditetapkan.

Ia menyebutkan, ada norma-norma yang tidak boleh dilanggar, termasuk soal LGBT yang di Indonesia masih dianggap tabu dan menyimpang.

Ketika persoalan tersebut dibuka ke publik, bahkan kecenderungan mengajak, perlu ada penindakan. Kelompok yang memublikasikan secara terbuka dianggap melanggar norma yang berlaku di negeri berlandaskan Pancasila ini.

"Jika publik melakukan keterbukaan norma yang tidak diterima, itu jadi garis batas kita bertindak. Pasti Pemkot Bandung akan bertindak jika nilai-nilai tidak sesuai norma," ujarnya.

Ia menambahkan, jika ada kampanye ajakan yang menyebar di media sosial, ia akan menindak dengan memblokir akunnya. Oleh karena itu, ia juga mengimbau pentingnya perhatian keluarga agar anak atau saudaranya tidak lantas terjerumus pada pergaulan yang menyimpang.

Fenomena LGBT ini kembali mencuat ketika kabar sekelompok mahasiswa yang berkampanye terkait konsultasi persoalan tersebut. Hal ini dianggap mengampanyekan bahwa perilaku seksual menyimpang itu merupakan hal yang seharusnya bisa diterima.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement