Rabu 27 Jan 2016 23:57 WIB

Pengadilan Internasional Bakal Investigasi Perang Rusia-Georgia

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
perang Rusia-Georgia atau Perang Ossetia Selatan pada 2008
Foto: www.despiteborders.com
perang Rusia-Georgia atau Perang Ossetia Selatan pada 2008

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bakal segera menyelidiki adanya dugaan tindakan kriminal yang terjadi di sepanjang perang antara Georgia dengan Rusia pada 2008, silam. Pada saat itu, peperangan antara kedua negara sempat terjadi terkait lepasnya salah satu provinsi milik Georgia, Ossetia Selatan.

Perang terjadi selama lima hari. Pasukan Rusia sempat memasuki Ossetia Selatan, yang memang telah setuju untuk bergabung dengan Rusia. Perlawanan sempat dilakukan oleh pasukan Georgia. Dalam keterangan resmiya, majelis hakim ICC mengungkapkan, ada alasan yang kuat untuk melihat apakah terjadi tindakan kriminal yang bertentangan dengan kemanusian.

''Tindakan-tindakan itu seperti pembunuhan dan pemaksaan yang dilakukan terhadap warga Georgia untuk pindah dari rumah-rumah mereka. Semua itu diduga terjadi selama konflik tersebut. Selain itu, kejahatan perang juga termasuk serangan yang dilakukan terhadap pasukan penjata perdamaian,'' kata keterangan resmi Majelis Hakim ICC, Rabu (27/1). (Sekjen PBB Bela Palestina, Netanyahu Berang).

Pada Oktober silam, Jaksa Penuntut ICC, Fatou Bensouda, telah meminta Majelis Hakim untuk membuka investigasi terkait kejahatan yang terjadi selama perang Rusia-Georgia. Fatou mengungkapkan, setidaknya ada 113 orang dari etnis Georgia telah dibunuh dan 18 ribu orang dipaksa keluar dari rumahnya.

Rencananya, ICC akan menginvestigasi setiap dugaan kejahatan yang terjadi antara 1 Juli hingga 10 Oktober 2008. Rentang waktu ini termasuk perang lima hari, yang terjadi pada Agustus 2008. Menurut Fatou, selama rentang waktu itu baik pasukan Georgia ataupun pasukan Rusia diduga telah membunuh 12 orang petugas penjaga perdamaian.

''Petugas penjaga perdamaian itu dari Rusia dan Georgia. Sedangkan pasukan Georgia diketahui sempat menyerang fasilitas medis,'' kata Fatou. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement