Kamis 28 Jan 2016 14:39 WIB

Jalur Pendakian ke Rinjani akan Ditutup Hingga Maret

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nidia Zuraya
Gunung Rinjani di Pulau Lombok, NTB
Foto: wordpress
Gunung Rinjani di Pulau Lombok, NTB

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Budiono mengungkapkan akhir Januari hingga Maret mendatang, direncanakan pendakian ke Gunung Rinjani akan ditutup total. Sebab, berdasarkan data BMKG, akhir Januari intensitas curah hujan akan meningkat serta pemeliharaan terhadap lokasi yang rawan.

“Satu minggu lalu cuaca terang, beberapa hari lalu cuaca hujan, kalau berlangsung terus akan ditutup sebab bisa membahayakan. Kita akan terus berkoordinasi dengan BMKG, saat ini masih dibuka jalur pendakian. Kita biasanya tutup sampai Maret,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Kamis (28/1).

Menurutnya, apabila kondisi cuaca semakin memburuk maka TNGR akan menutup pendakian sebab bisa membahayakan pendaki dan merugikan mereka. Sebab, pendaki sudah mengeluarkan dana dan tenaga namun akhirnya tidak bisa menikmati akibat cuaca buruk.

(Baca juga: Kasus Mirna Mirip Kisah dalam Komik Detective Conan)

Ia mengaku rencana penutupan jalur pendakian tetap akan memperhatikan keselamatan pendaki serta perekonomian warga sekitar. Biasanya, dirinya mengaku penutupan dilakukan karena cuaca ekstrem dan pemulihan lokasi akibat adanya sampah, pohon yang roboh ataupun longsor. Sehingga perlu diperbaiki terlebih dahulu.

“Kita tutup biasanya sampai Maret, pertama cuaca ekstrem, kedua pemulihan karena dulu banyak sampah, banyak pohon roboh dan longsor. Kita perbaiki dulu, tanggal 1 sampai sekarang belum ditutup tapi dalam waktu dekat akan ditutup,” katanya.

Agus menambahkan, selama 2015 total pendaki yang ke Gunung Rinjani mencapai 70 ribu orang lebih, dengan komposisi wisatawan asing sebanyak 27 ribu lebih dan wisatawan nusantara sebanyak 43 ribu lebih. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan angka wisnus 37 ribu dan wisman 23 ribu orang lebih.

“Faktor meletus gunung Baru Jari berpengaruh terhadap angka tersebut. Meski begitu, kunjungan naik terus, pengunjung luar negeri dari 60 negara dan komunitas yang mencintai Rinjani banyak sekali,” katanya. Sejauh ini, dirinya mengaku status anak Gunung Rinjani, Gunung Baru Jari sudah berstatus normal dari yang sebelumnya, siaga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement