Jumat 29 Jan 2016 13:17 WIB

Presiden Dukung DKI Bangun Masjid Raya

Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memiliki masjid raya seperti daerah provinsi lain di Indonesia. "Saya pikir dulu Masjid Istiqlal milik Jakarta, setelah saya tanya ternyata itu miliki nasional, Jakarta belum punya," kata Presiden Jokowi ketika meresmikan Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/1).

Jokowi menyebutkan ketika dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta sudah berusaha membangun masjid raya di Jakarta.

"Tetapi ternyata sulit sekali mencari lahan untuk pembangunan masjid raya," katanya.

Ia bersyukur pada masa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah ditemukan lokasi yaitu di daerah Daan Mogot Jakarta Barat. "Saya cuma meletakkan batu pertama saja, pelaksanaan penuh dilakukan Pak Ahok," kata Jokowi sebelum menandatangani prasasti tanda peresmian masjid tersebut.

Mengenai masjid di Balai Kota, Presiden mengatakan yang menginginkan ada masjid bukan hanya dirinya ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta tetapi juga gubernur DKI lainnya. "Yang lain juga pengin masjid tapi tidak ketemu tempatya, akhirnya di bawah Pak Ahok masjid ini bisa diwujudkan dan jadi," katanya.

Presiden menyebutkan karyawan di Balai Kota mencapai ribuan sehingga memerlukan masjid. "Sekarang kalau jumatan bisa di dalam balaikota, kapasitas ribuan orang, Alhamdulillah semoga memberi semangat baru dan menjadi pusat kebajikan serta untuk meningkatkan keimanan kepada Allah Swt," katanya.

Sementara itu Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pembangunan masjid itu merupakan arahan Presiden Jokowi sewaktu menjadi Gubernur DKI. "Setelah bongkar-bongkar ada tempat di balai kota ini sehingga bisa diwujudkan Masjid Fatahillah ini," katanya.

Ia menyebutkan dari sejumlah arahan Jokowi saat jadi Gubernur, ada yang belum dapat diwujudkan seperti pembangunan rumah susu dan pembangunan kereta ringan atau LRT. "Yanh LRT perlu sedikit perubahan Perpres, kami sudah bicarakan dengan Bappenas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement