REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- Mantan Presiden El Salvador, Francisco Flores tutup usia pada Sabtu (30/1). Ia meninggal di usianya yang ke-56 tahun setelah menderita koma pascaoperasi darurat.
Sebelumnya, Flores menderita pendarahan otak. Pekan lalu, dokter mengatakan Flores mengalami kerusakan syaraf yang tidak bisa disembuhkan. Peluangnya untuk hidup sangat kecil.
Ia menderita trombosis, sebuah gangguang darah pada vena. Ia masuk rumah sakit sejak Oktober 2014. Sempat keluar, ia masuk rumah sakit lagi pada 22 Desember 2015 karena pendarahan otak dalam.
Pemimpin El Salvador pada 1999-2004 ini adalah tahanan rumah dalam kasus penggelapan uang dan pengayaan ilegal. Ia dituduh menggelapkan 15 juta dolar AS yang seharusnya didonasikan pada Taiwan untuk membantu korban gempa 2001.
Pengadilan mengatakan 10 juta dolar AS 'ditilep' partainya, ARENA (National Republican Alliance) yang membawa Flores ke posisi Presiden. Presiden saat ini, Salvador Sanchez menyampaikan bela sungkawa melalui akun Twitternya.