REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga guru honorer kategori dua (K2) akan melakukan demo besar-besaran pada 10 Februari. Presiden Joko Widodo pun diminta bijak dan memberi solusi untuk mengakhiri persoalan honorer K2 yang sudah bertahun-tahun tak kunjung menemui titik temu.
Wakil Ketua Komite III DPD, Fahira Idris megatakan, ada sekitar 440 ribu rakyat Indonesia yang sudah berpuluh tahun berstatus honorer K2. Mereka meminta keadilan ke Presiden agar diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
“Ini bukan sekadar soal pengakuan, ini lebih ke soal bagaimana negara punya nurani dan empati kepada orang-orang yang telah banyak menebar kebaikan kepada negeri ini,” katanya di Senayan, Jakarta (2/2).
Perkembangan dunia pendidikan yang terjadi di Indonesia saat ini tidak lepas dari sumbangan pikiran, hati, dan keringat tenaga honorer K2. Untuk itu, sudah selayaknya, pemerintah mengabulkan permintaan para guru honorer.
Tenaga honorer lelah terus diberi janji. “Mereka dianggap penting hanya saat hajatan pemilu. Setelah itu dilupakan. Wajar kalau marah,” kata senator asal Jakarta ini. Fahira pun berencana ikut turun demo bersama para honorer K2 tersebut.