Selasa 02 Feb 2016 23:26 WIB

KPU: Pilkada Serentak 2017 Digelar Februari

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Malik saat launching Daftar Pemilih Sementara (DPS) secara on-line di Media Center KPU, di Jakarta, Kamis (9/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Malik saat launching Daftar Pemilih Sementara (DPS) secara on-line di Media Center KPU, di Jakarta, Kamis (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Husni Kamil Manik menyatakan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2017 akan digelar pada Februari.

"Masih kita pilih alternatif waktunya antara tanggal 8 atau tanggal 15 Februari pelaksanaan pilkada serentak secara nasional pada 2017 nanti," ujarnya saat membuka Rapimnas KPU dan KPU se-Indonesia di Banjarmasin, Selasa (2/2).

Menurutnya, penetapan waktu pencoblosan surat suara pada pilkada serentak 2017 yang akan diselenggarakan pada 101 daerah di nusantara ini dibahas dalam rapimnas. "Tentunya, waktu yang kita akan tetapkan ini akan kita teliti agar tidak bersinggungan atau bersamaan dengan perayaan hari keagamaan atau kebangsaan kita, bahkan hari kebudayaan," katanya.

Dengan demikian, kata dia, informasi dari peserta rapimnas yang merupakan KPU provinsi di nusantara ini akan sangat dibutuhkan demi kelancaran hari pencoblosan yang menjadi hari libur nasional bagi daerah yang melaksanakan. Menurut Husni, tahapan pilkada serentak 2017 akan mulai dipersiapkan pada 2016 ini. Keputusan dalam rapimnas ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaannya nanti.

"Jadi, semua tahapan akan kita rumuskan di sini, moga berjalan lancar dan menuai keputusan yang baik demi kelancaran pilkada 2017 nanti, sebagaimana pilkada serentak 2015 tadi," katanya.

Dia pun menyatakan, tidak hanya membahas soal pilkada 2017, tapi juga tahapan pemilihan legislatif pada 2019 dan pemilihan presiden (pilpres) pada 2020. "Semua akan kita bahas di rapimnas ini, termasuk evaluasi pelaksanaan pilkada serentak 2015 tadi, yang mana positifnya kita ambil, dan yang negatifnya kita bahas untuk diperbaiki," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement