REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Makassar mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan dan pembangunan pembangkit listrik yang bersumber dari tenaga sampah.
"Alhamdulillah, dari sekian kota metropolitan di Indonesia, Makassar menjadi prioritas dalam mengatasi permasalahan persampahan yang nantinya akan diubah menjadi sumber tenaga," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (5/2).
Dia mengatakan, rapat kabinet terbatas yang diikutinya di Istana Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla itu banyak membahas mengenai kebijakan nasional. Rapat terbatas juga dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro serta beberapa menteri lainnya.
Bahkan dalam dua kali kesempatan berbicara yang diberikan kepadanya, usulan dan ide Danny Pomanto mendapat apresiasi dan disetujui oleh seluruh peserta rapat. "Dari tujuh daerah yakni enam kota metropolitan dan satu kota besar yakni Solo yang hadir dalam rapat kabinet tadi, Makassar telah dipilih sebagai salah satu yang akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah," jelasnya.
Danny - sapaan akrab wali kota menyebutkan, rencana pembangunan pembangkit tenaga sampah yang akan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku utama, selama ini terkendala pada jumlah minimum sampah yang harus dihasilkan. Untuk menggerakkan tenaga dibutuhkan sekitar 1.000 ton sampah per hari.
Namun dia menyatakan telah berinisiasi mencarikan solusi dengan cara mengkolektifkan dari timbunan sampah yang telah ada. "Usulan tersebut saya sampaikan dari dua kali kesempatan bicara yang diberikan dan akhirnya usulan itu pun diikuti oleh seluruh kota yang hadir," lanjut Danny.