REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel berencana menambah jumlah izin kerja bagi pekerja asal Palestina. Sumber Palestina dan Israel, Senin (8/2), mengatakan langkah itu diambil untuk mengurangi kesulitan ekonomi yang turut memicu serangan yang dilakukan warga Palestina.
Secara terbuka, pemerintah ISrael menuduh pemimpin Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas dan kelompok lain memicu kekerasan. Namun, keamanan Israel juga mengatakan keputusasaan ekonomi di antara pemuda Palestina menyumbang kekerasan.
Pejabat Kementerian Pertahanan mengonfirmasi laporan surat kabar Haaretz, Senin, yang mengatakan Israel akan meningkatkan jumlah izin kerja warga Palestina menjadi 30 ribu.
"Beberapa rencana sedang digodok," ujar pejabat lain Israel.
Sekitar 55 ribu warga Palestina saat ini memiliki izin kerja di Israel. Kabanyakan bekerja di sektor pertanian dan kontruksi. Mereka harus lolos pemeriksaan keamanan Israel terlebih dulu sebelum izin kerja dikeluarkan.
Sekitar 30 ribu pekerja Palestina tanpa dokumen memasuki Israel setiap hari.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Sasar Bus Militer, Tiga Tewas