REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Banyaknya korban yang meninggal akibat minuman keras (miras) oplosan di DI Yogyakarta (DIIY) membuat Pemkot Yogyakarta waspada. Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengintruksikan Dinas Ketertiban semakin intensif melakukan operasi miras di lapangan.
"Kita prihatin banyaknya korban, Pemkot akan intensif melakukan operasi di lapangan," ujarnya, Selasa (9/2).
Untuk itu Haryadi meminta dinas terkait terus melakukan patroli dan meminta masyarakat juga ikut bergotong royong melakukan pengawasan di lingkungannya. "Jika ada yang diindikasikan memakai atau mengedarkan langsung laporkan," ujarnya.
Terpisah Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dintib Kota Yogyakarta, Totok Supranoto mengatakan, operasi miras bukan hanya dilakukan di tempatt-tempat yang dicurigai menjual barang haram tersebut. Namun operasi juga dilakukan di pondokan dan asrama mahasiswa.
Hal ini dilakukan karena sebagian besar korban miras oplosan ternyata mahasiswa. "Operasi pondokan juga kita gencarkan," ujarnya.
Menurutnya, dua pekan lalu dalam operasi miras ini pihaknya mengamankan 20 botol miras oplosan dari sebuah warung remang-remang di daerah Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta. Miras tersebut kemudian disita dan pemilik warung diproses hukum aparat kepolisian.
Baca juga, Diduga Korban Miras Oplosan Dua Wanita Tergolek tak Bernyawa di Kamar Kost.
Dari penelusuran menurutnya, miras oplosan yang dijual di Yogyakarta bukan berasal dari Kota Yogyakarta tetapi dari daerah lain di pinggir Yogya. "Yogya dipasok dari daerah lain dan operasinya rapi kita kesulitan menembusnya," katanya.