Rabu 10 Feb 2016 08:05 WIB

PBB: 400 Ribu Orang Terancam Pengepungan Aleppo

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Kota tua Aleppo di Suriah
Foto: Womanitely
Kota tua Aleppo di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB memperingatkan pengepungan Aleppo akan memotong pasokan makanan pada 300 ribu orang, Selasa (9/2).

Ratusan ribu warga sipil di kota yang dikuasai oposisi itu terancam karena dikepung oleh pasukan Pemerintah Suriah.

PBB mengkhawatirkan pengepungan berkelanjutan akan menutup akses warga sipil dengan persimpangan perbatasan Turki.

"Sebanyak 300 ribu orang yang masih di kota akan terputus dari bantuan kemanusiaan," kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, dikutip Aljazirah.

Menurut dewan lokal, sekitar 100 ribu hingga 150 ribu orang masih bisa melarikan diri. Aleppo pernah menjadi kota terbesar di Suriah dan rumah bagi dua juta orang.

Pasukan pemerintah dibantu oleh serangan udara Rusia dan pasukan Irak juga Hizbullah Lebanon telah meluncurkan serangkaian serangan utama dalam beberapa pekan terakhir di sekitar Aleppo. Penduduk mengaku takut bahwa hal itu akan berimbas pada putusnya akses makanan dan bahan bakar di kota.

Harga-harga akan melonjak naik. "Bagaimana kami akan menghadapinya?" kata seorang warga, Om Steif. Seorang volunter Zaid Muhammad di distrik Aleppo mengatakan serangan udara Rusia terus meneror aktivitas harian warga sipil di sana.

"Sekitar tujuh atau delapan jam sehari, pesawat tempur mengudara dan meneror penduduk secara psikologis," kata dia. Badan PBB untuk pengungsi juga telah menyeru Turki untuk membuka perbatasan bagi ribuan pengungsi Suriah di Aleppo yang ingin menyelamatkan diri. Sebagian orang telah terjebak di dekat persimpangan Bab al-Salameh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement