Rabu 10 Feb 2016 14:18 WIB

IPW: Piala Bhayangkara Diprakarsai Oknum Anti-Jokowi

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Achmad Syalaby
Ketua Prisidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane (kiri)
Foto: Republika/Tahta Adilla
Ketua Prisidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menjelaskan, Piala Bhayangkara diprakarsai oleh oknum-oknum di organisasi sepak bola yang berseberangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Neta, tanpa sadar, Polri telah dimanfaatkan oknum-oknum itu. Dia menjelaskan, bukan tidak mungkin jika akhirnya Polri akan dibenturkan dengan Presiden Jokowi yang sebelumnya sudah membekukan organsasi sepak bola tersebut.

Neta menilai, Piala Bhayangkara bukan hanya gelaran olahraga biasa, melainkan juga sarat dengan nuansa kepentingan politik. Polri, kata dia, sudah ditarik-tarik dalam wilayah politik dengan bungkus turnamen sepak bola Piala Bhayangkara.

Dalam jangka panjang, menurutnya, Piala Bhayangkara akan merugikan Polri. Sementara, dalam jangka pendek, gelaran ini akan menguntungkan pihak tertentu.

"Selain itu, publik akan terus menggugat asal usul biaya penyelenggaraan turnamen ini. Jika ada dana yang mencurigakan, dipastikan Polri akan menjadi bulan-bulanan opini publik," tuturnya.

IPW mengimbau, elite-elite Polri sebaiknya membatalkan penyelenggaraan Piala Bhayangkara. Menurut Neta, seharusnya Polri fokus menjalankan tugas profesionalnya, seperti mendeteksi dini terhadap potensi ancaman kerusuhan sosial di sejumlah daerah atau mengantisipasi serangan teroris, serta menekan angka kejahatan atau mengatur kemacetan lalu lintas yang kian parah di berbagai kota.

"Turnamen sepak bola, biarkan ditangani ahlinya, kecuali Polri memang berniat mengambi lalih kepengurusan PSSI," kata Neta menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement