REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Perdana Menteri (PM) Palestina Rami Hamdallah, Selasa (9/2) mengatakan, siap mundur dari jabatannya untuk mengaktifkan pemerintah persatuan nasional yang baru. Fatah dan Hamas yang berkonflik kini dalam upaya rekonsiliasi.
‘’Perdana Menteri Rami Hamdallah siap untuk mengundurkan diri untuk mendukung pembentukan pemerintah persatuan nasional dan untuk mengambil setiap upaya untuk mencapai rekonsiliasi yang sejatii," tulis otoritasi Palestina dalam pernyataannya.
Deklarasi baru kesediaan untuk mengundurkan diri diucapkan setelah dua hari pembicaraan antara Fatah dan Hamas di Doha, Qatar. Sebenarnya itu bukan pertama kalinya pemerintah Palestina mengusulkan langkah tersebut.
Hamas mengatakan siap untuk membentuk pemerintah persatuan baru tanpa prasyarat, dan menyerukan pemerintah baru untuk memecahkan masalah saat ini. Fatah yang berbasis di Tepi Barat dan penguasa Gaza Hamas sebenarnya pernah sepakat pada 2014 ketika mereka mengumumkan rekonsiliasi.
Tetapi pemerintah persatuan tidak efektif. Hamas menuduh Fatah mencegah pemerintah mengatur gaji 50 ribu pegawai sejak gerakan Islami merebut kekuasaan di Gaza pada 2007.
Baca juga, Di Tengah Agresi Israel, Hamas dan Fatah akan Bersatu.