REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Federasi suporter sepak bola Inggris (Football Supporters Federation/FSF) merespons aksi walk out para Liverpudlian dari Stadion Anfield pekan lalu. Pihak federasi meminta agar manajemen klub bisa mempertimbangkan rencana menaikkan harga tiket kepada para suporternya.
''Klub bisa kehilangan atmosfer dan kedekatan warga setempat jika diganti dengan wisatawan asing yang berfoto narsis di Inggris,'' kata Ketua FSF, Malcom Clarke, seperti dilansir dari BBC, Rabu (10/2).
Respons dari pihak federasi suporter ini menyusul adanya rencana manajemen Liverpool yang akan mematok banderol tiketl pertandingan harian seharga 77 pounds (Rp 1,5 juta). Sebagai protes dari rencana tersebut, para Liverpudlian -- sebutan buat para suporter Liverpool -- melakukan aksi walk out meninggalkan Anfield ketika Liverpool menjamu Sunderland pada lanjutan Liga Primer Inggris pekan kemarin.
Clarke mengatakan organisasinya ingin memastikan klub papan atas untuk memberikan semacam program paket untuk membantu menekan kenaikan harga tiket pertandingan. (Baca: Klopp Berharap Ada Solusi Soal Harga Tiket di Anfield)
Kenaikan harga tiket diprediksi akan menimbulkan minimnya penduduk lokal untuk melihat pertandingan. Clarke menilai klub bisa saja kehilangan atmosfer dan kedekatan dengan masyarakat lokal.