REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Amerika Serikat (AS) akan segera mengajukan rencana kepada Kongres tentang cara mengalahkan kelompok militan ISIS. Hal ini diungkapkan seorang pejabat pertahanan Kamis (11/2), empat hari sebelum tenggat waktu.
Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) merupakan kebijakan pertahanan yang ditandatangani Presiden Barack Obama pada November. Undang-undang tersebut memerlukan adanya strategi untuk mengalahkan kelompok militan dalam tenggat waktu 15 Februari nanti.
Kendati demikian, para pemimpin Kongres dari Partai Republik mengatakan tidak ada indikasi bahwa laporan tersebut akan diselesaikan, meski waktu yang tersisa cukup singkat.
"Kami menyadari laporan dan secara aktif bekerja sama dengan beberapa kantor untuk menyelesaikan persyaratan hukum. Kami berharap untuk mengirimkan laporan lengkap kepada Konges dalam waktu dekat," begitu pernyataan Departemen Pertahanan melalui pernyataan resmi dalam sebuah surat elektronik.
AS memimpin kampanye militer terhadap kelompok ekstremis Islam yang telah menyita sejumlah bagian wilayah di Suriah dan Irak. Namun Partai Republik di Kongres dengan tajam telah mengkritik Obama karena gagal mengalahkan ISIS.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan AS Ash Carter memulai pembicaraan di Brussels pada Kamis dengan lebih dari dua lusin Menteri Pertahanan. Mereka menekan sekutu untuk berkontribusi dalam usaha mengalahkan ISIS.