REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya FHB Soelistyo meresmikan pengoperasional Kapal Nasional (KN) Kresna 232. Peresmian dipusatkan di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Jumat (12/2).
Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan, KN Kresna merupakan satu dari 75 kapal penyelamatan yang dimiliki Basarnas yang ditempatkan di seluruh Indonesia.
"Dari 75 kapal penyelamatan tersebut, lima di antaranya yang terbaru dan memiliki teknologi tinggi, termasuk KN Kresna. KN Kresna dibuat untuk meningkatkan alat operasi penyelamatan di laut," kata dia.
Jenderal bintang tiga itu menyebutkan, Basarnas akan terus membangun kemampuan dan kekuatan serta kendali operasi yang tepat. Hal ini dilakukan untuk hasil yang maksimal.
"Keberhasilan operasi penyelamatan yang dilakukan tim Basarnas selama ini sudah teruji. Karena itu, kami akan terus membangun kemampuan dan kekuatan Basarnas, sehingga mampu memuaskan rakyat," kata dia.
Kepala SAR Banda Aceh Suyatno mengatakan dengan beroperasinya KN Kresna 232, maka akan menambah kekuatan peralatan operasi penyelamatan di Provinsi Aceh.
"KN Kresna menambah fasilitas pendukung penyelamatan di Aceh. Apalagi wilayah tugas SAR di Aceh mencakup 23 kabupaten/kota dan berbatasan dengan sejumlah negara," kata Suyatno.
KN Kresna 232 memiliki panjang 40 meter dan lebar delapan meter dengan konstruksi aluminium. KN Kresna memiliki tiga mesin utama dengan kecepatan maksimum 30 knots dan diawaki 12 anak buah kapal.
KN Kresna merupakan kapal terbaru Basarnas dilengkapi peralatan teknologi tinggi seperti alat navigasi, radar pendeteksi, pengukur kedalaman air, pengukur arah angin.
KN Kresna juga dilengkapi peralatan komunikasi radio dan berbasis satelit, ruang medis dan ruang rawat pasien, serta kamera pendeteksi korban di permukaan air.