Jumat 12 Feb 2016 17:14 WIB

Per 1 April Tarif Kereta Api Ekonomi Turun

Kereta Ekonomi (ilustrasi)
Kereta Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 8 Surabaya pada April 2016 berencana menurunkan tarif KA Ekonomi bersubsidi sebesar lima persen, karena adanya penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 5 Januari lalu.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto, mengatakan, penurunan tarif dilakukan secara menyeluruh di 17 rute, dan khusus untuk Daop 8 Surabaya ada delapan KA yang akan diturunkan tarifnya sebesar lima persen. 

Suparpto mengatakan, delapan KA itu masing-masing KA Logawa, KA Pasundan, KA Sri Tanjung, KA Gaya Baru Selatan, dan KA Matarmaja. Selain itu tiga KA lainnya adalah, KA Tawang Alun dengan jurusan Malang-Banyuwangi, KA Probowangi dari Probolinggo menuju Surabaya, dan KA Probowangi yang merupakan jurusan Banyuwangi-Probolinggo-Surabaya.

Sementara itu bagi penumpang yang telah membeli tiket KA untuk pemberangkatan bulan April dengan tarif lama, PT KAI akan mengembalikan selisih tarifnya, yakni ketika penumpang bersangkutan tiba di stasiun tujuan. "Pengembalian selisih tarif dilakukan dengan cara menunjukkan tiket tersebut kepada petugas KAI," ucap Suprapto.

Ia mengatakan, keberadaan KA ekonomi saat ini sudah menjadi primadona masyarakat Jawa Timur, terbukti dengan okupansinya yang sudah penuh sepekan sebelum keberangkatan kereta. "Kereta ekonomi okupansinya selalu mencapai 100 persen pada sepekan sebelum jadwal keberangkatan. Ini menunjukkan betapa besarnya minat pengguna KA ekonomi," kata Suprapto.

Suprapto berharap, dengan turunnya harga tiket KA ekonomi yang memiliki kapasitas 756 penumpang, minat pengguna KA ekonomi bakal makin meningkat. "Kami menargetkan dua pekan sebelum keberangkatan jadwal, tiket harus sudah ludes terjual, sebab selama ini sepekan sebelum keberangkatan habis," katanya.

 

sumber : a
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement