Jumat 12 Feb 2016 20:51 WIB

General Motors Teruskan Operasional di Mesir

General Motors
General Motors

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- General Motors (GM), bakal melanjutkan kegiatan bisnis mereka di Mesir mulai Ahad (14/2). Produsen mobil Amerika Serikat itu sempat membekukan operasionalnya awal pekan ini lantaran kesulitan mencari pasokan dolar AS menyusul krisis mata uang di Negeri Piramid tersebut.

Mesir yang kian bergantung pada impor tengah menghadapi kondisi kesulitan mencari cadangan dolar AS sejak lonjakan pada 2011 silam serta gejolak politik yang tak berkesudahan. Itu membuat investor asing dan wisatawan pergi meninggalkan negara itu.

Cadangan dolar AS di sana kemudian terkuras lebih dari separuhnya hingga hanya tersisa 16,4 miliar dolar AS sejak itu.

"Masalahnya sudah teratasi," kata ofisial GM meski enggan mengungkapkan lebih lanjut, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (12/2).

Sebelumnya, pada awal pekan, GM mengumumkan bakal menghentikan sementara operasional mereka di Mesir lantaran kesulitan memperoleh materi produk impor dari pihak bea cukai karena kekurangan cadangan dolar AS.

"Kami akan melanjutkan kembali operasional pabrik di kota 6 Oktober sejak Minggu, 14 Februari 2016," demikian pernyataan resmi perusahaan pada Kamis (11/2) waktu setempat.

Fasilitas produksi GM di Mesir termasuk lokasi perakitan truk dan mobil yang berkontribusi terhadap 25 persen pasar otomotif domestik setempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement