Selasa 16 Feb 2016 22:25 WIB

Munas Golkar Diusulkan untuk Bahas Mekanisme Konvensi Presiden

Red: M Akbar
Bendera Partai Golkar.
Foto: dok. Republika/Aditya Pradana Putra
Bendera Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Golkar, M Sarmuji, menegaskan munas partai Golkar seharusnya tidak hanya sekedar dihadirkan untuk memilih ketua umum. Ia mengusulkan agar masalah konvensi sepatutnya bisa dipertimbangkan dalam pembahasan munas partai.

"Konvensi jika dikelola dengan baik juga bisa menjadi penggerak mesin partai yang sudah lama tidak dipanasi," katanya di Jakarta, Selasa (16/2).

Sarmuji mengatakan salah satu sumber konflik yang kini sedang melilit tubuh partai adalah kepentingan dalam proses rekrutmen calon presiden mendatang. Menurut dia, rekrutmen calon presiden ini adalah masalah krusial, apalagi pemilihan presiden berbarengan dengan pemilihan legislatif.

"Rekrutmen calon presiden jika tidak dikelola dengan baik maka bisa menimbulkan konflik baru yang sebenarnya bisa dicegah," kata dia.

Mengenai usulan konvensi, Sarmuji meyakini adanya pembahasan isu ini ke dalam munas tentunya akan bisa menghasilkan persepsi positif. Ia mengatakan Partai Golkar perlu banyak terobosan untuk bisa merecovery citra partai akibat konflik yang panjang.

Dia juga menegaskan j‎ika di dalam munas kali ini tidak cukup waktu untuk membahas secara detail tentang konvensi maka konvensi termasuk dewan konvensi bisa dibahas secara khusus di dalam Rapimnas.

''Yang penting secara prinsip ada produk munas yang mengatur tentang konvensi seperti AD/ART yang merupakan cantolan bagi aturan yang lebih detail," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement