Selasa 16 Feb 2016 23:03 WIB

Yonif Linud 433/JS Kostrad Dihadahi Bertugas ke Darfur

Rep: MGROL57/ Red: Karta Raharja Ucu
Sukses Jaga Perbatasan RI-Malaysia, Yonif Linud 433/JS Kostrad bakal dikirim ke Daerah Darfur, Afrika.
Foto: dok. Penkostrad
Sukses Jaga Perbatasan RI-Malaysia, Yonif Linud 433/JS Kostrad bakal dikirim ke Daerah Darfur, Afrika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan personil satuan Batalyon Infanteri (Yonif) Linud 433/Julu Siri Kostrad, Sambueja, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dinilai berprestasi dalam menjalankan tugasnya di Kalimantan Utara menjaga perbatasan RI-Malaysia. Satu dari tiga batalyon di Brigade Infanteri (Brigif) Linud 3/Tri Budi Sakti Kostrad ini pun dihadiahi tugas operasi ke luar negeri bersama pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di daerah Darfur, Sudan, Afrika pada 2016.

Hal itu diungkapkan Komandan Brigif Linud 3/Tri Budi Sakti Kostrad, Kolonel Inf Primadi Syaiful Sulun di sela bincang-bicang silaturahim bersama jurnalis di Mako Brigif, Kariango, Makassar, Sulsel seperti dalam rilis Penkostrad, Selasa (16/2). Kolonel Inf Primadi, menuturkan, prestasi yang dimaksud saat bertugas di daerah operasi di Kaltara 2015 lalu, yakni saat penugasan melakukan sweeping yang digelar banyak menemukan narkoba, miras dan juga berhasil membatasi masuknya imigran-imigran gelap.

Oleh pimpinan tertinggi, pelaksanaanan tugas itu dinilai terbaik sehingga dihadiahi tugas operasi ke luar negeri. Padahal sebelumnya, satuan Yonif Linud 433/JS Kostrad ini baru saja kembali dari daerah tugas operasinya di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

"Kita belum tahu tepatnya kapan berangkat, tetapi tahun 2016 ini. Biasanya tugas di Luar Negeri itu lamanya setahun. Sebelum diberangkatkan, terlebih dahulu mengikuti pelatihan di Jakarta untuk mempelajari konflik yang ada di daerah tugas operasi," ucap Kolonel Primadi.

Ia berkata, seluruh prajurit bermimpi dapat tugas ke luar negeri. Tetapi, prajurit harus menunjukkan prestasi terlebih dahulu, khususnya prestasi satuan. Soal kualifikasi keahlian yang harus dikuasai, paling utama adalah kemampuan raider-nya yang sudah menjadi standar bagi tiap prajurit untuk ditugaskan ke daerah operasi.

Lanjut dia, satuan-satuan Yonif di Brigif Linud 3 sudah beberapa kali terlibat dalam operasi bersama pasukan perdamaian PBB. Sebelumnya, satuan Yonif Linud 432 juga sudah bertugas di luar negeri atas nama PBB. Untuk tugas operasi dalam negeri kerapkali terlibat. Misalnya, di wilayah perbasatan Papua, Jayapura, dimana ada pasukan dari satuan Yonif Linud 431, berjumlah sekitar 450 personil tengah laksanakan operasi sejak lima bulan lalu dan Agustus mendatang rencananya sudah kembali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement