REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian, menegaskan, akan menindak tegas siapa pun yang mencoba menghalang-halangi rencana penertiban kawasan Kalijodo. Termasuk jika ditemukan oknum TNI dan Polri di balik penjagaan Kalijodo, Tito akan memberantas oknum tersebut.
"Kita akan gabung minta dukungan dari Pangdam. Pangdam sudah sangat komitmen untuk membantu. Jadi, kalau ada oknum-oknum Polri atau TNI yang mungkin ada di belakang mereka, saya kira, saya dan Pak Pangdam akan habisin juga. Kita selesaikan juga," katanya, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (17/2).
Tito mengakui, di dalam Kalijodo banyak sekali perkumpulan pelaku kejahatan, premanisme, prostitusi, narkoba, minuman keras ilegal, bahkan mungkin ada tindak pidana penjualan orang. Semua itu, menurut Tito, akan menjadi target operasi kepolisian Polda Metro Jaya.
"Kita lakukan operasi bersih tempat tersebut. Kalau ada yang melindungi pelaku kejahatan, kita tangkap," katanya.
Namun, tentang rencana operasi kepolisian tersebut, Tito enggan membeberkannya. Menurutnya, jika dibeberkan, para pelaku tindak kejahatan di kawasan Kalijodo justru akan mempersiapkan diri.
Kapolda juga tidak menjelaskan berapa banyak personel yang akan dikerahkan untuk "menyapu bersih" Kalijodo. Yang jelas, kata dia, operasi kepolisian tersebut pasti akan dilakukan bagaimanapun caranya.
"Kami akan melakukan operasi, segera," ujarnya.
Tito menambahkan, tragedi Toyota Fortuner juga diawali oleh pengemudi yang menenggak miras ilegal di Kawasan Kalijodo. Kecelakaan tersebut hingga menewaskan dua orang pengemudi motor dan dua orang penumpang di mobil Fortuner sendiri.
"Kami akan lakukan operasi dadakan," ucapnya.