REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku belum mengetahui jelas adanya pengunduran diri Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Taufik Ridho. Petinggi PKS ini mengaku baru mengetahui informasi tersebut dari pemberitaan di media.
Kendati begitu, Heryawan yang akrab disapa Aher mengatakan, suasana di tubuh Dewan Pimpinan Pusat PKS saat ini tetap kondusif. Bahkan, Aher menilai pengunduran diri seperti itu merupakan hal biasa bagi partai politik.
"Ini peristiwa biasa. Tidak ada apa-apa di PKS," kata Aher usai melantik enam kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2015, di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (17/2). (Taufik Ridho Mundur dari Jabatan Sekjen PKS).
Di tempat yang sama, Ketua DPP PKS, Tate Qomarudin mengatakan, pengunduran diri Taufik Ridho ini masih belum resmi. Sebab, hal ini baru pengajuan pribadi dari Ridho. "Ini belum selesai, baru pengajuan," katanya.
Menurut Tate, Ridho akan tetap menjabat sebagai Sekjen PKS jika keinginan tersebut ditolak oleh partainya."Kalau enggak disetujui, harus tetap bertahan," katanya.
Saat ditanya tentang penyebab Ridho mengundurkan diri, Tate mengaku belum mengetahuinya. Meski sama-sama berasal dari Jabar, Tate mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Ridho, sehingga tidak mengetahui alasan permintaan koleganya itu. "Duduk perkaranya seperti apa, belum tahu," katanya.
Saat ini Tate hanya akan berbaik sangka pada Ridho sambil menunggu keputusan pasti. "Tradisi kami berbaik sangka saja," katanya.