REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poros Muda Partai Golkar sudah resmi membubarkan diri. Pembubaran tersebut telah dilakukan sejak sepekan lalu. "Jika ada pihak-pihak yang merasa berkepentingan mengatasnamakan Poros Muda Partai Golkar, maka itu di luar tanggung jawab kami," ujar Jubir Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga, Kamis (18/2).
Poros Muda Golkar dikenal luas dengan langkah dan kegiatannya dalam upaya rekonsiliasi mengakhiri konflik dualisme Partai Golkar melalui Musyawarah Nasional (Munas) serta kembali pada legalitas kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Riau.
Andi menyebut upaya-upaya yang dilakukan sudah berhasil menjadi kesepakatan bersama oleh semua pihak. Namun memang upaya rekonsiliasi itu masih menyisakan tiga persoalan penting, yaitu masalah kepanitiaan, kepesertaan dan realisasi pelaksanaan Munas yang demokratis, rekonsiliatif dan berkeadilan.
Untuk pencapaian tiga hal tersebut, Andi menyebut instrumen Poros Muda Golkar tidak dibutuhkan lagi mengingat semua yang tergabung dalam Poros Muda Partai Gollkar adalah pengurus DPP hasil Munas Riau.
"Karenaya kami berpandangan bahwa hal tersebut bisa diselesaikan melalui mekanisme formal kepartaian dalam rapat-rapat yang terjadwal dengan baik di bawah kepemimpinan Bapak Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum dan Idrus Marham sebagai Sekretaris Jenderal," ujarnya.