REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menyebutkan penghapusan operasi metro mini di Ibu Kota dapat dilakukan. Namun ia menekankan upaya itu sedang dilakukannya secara bertahap.
Budi mengatakan tidak bisa langsung menghentikan pengoperasian metro mini. Sebab ia menunggu kesiapan pertambahan bus baru penggantinya.
"Ini bertahap. Semua bertahap karena kan tergantung dari kesediaan daripada APM agen pemegang merek juga. Seberapa banyak kesiapan mereka.," katanya kepada wartawan di Balai Kota Jakarta usai menemui 40 pemilik armada metro mini, Kamis (18/2).
Selain itu, ia menjelaskan sedang melakukan pengaturan rute baru dengan datangnya bus-bus baru pengganti metro mini. Ia belum memastikan berapa banyak rute yang akan berubah atau dipertahankan. Namun yang pasti, kata dia, trayek bus-bus baru diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas.
"Kita mesti diskusiin tuh. Rutenya pasti yang menjangkau orang banyak. Mestinya nggak boleh banyak berubah ya (trayek). Karena kan ini udah merupakan moda perpindahan orang," ujarnya.
Sementara itu, ia belum menyebutkan tenggat waktu terakhir bagi pemilik metro mini untuk memutuskan bergabung dengan Transjakarta. Ia mengatakan proses intergrasi akan dilakukan secepat mungkin dalam beberapa bulan ke depan.
"Timeline-nya sih sebenernya masalah skema. Skema kerja sama sama legalitasnya, supaya jadi lebih aman ya. Tapi ini nggak boleh lama. Harus cepet. Saya pinginnya April atau Mei-lah," ujarnya.