REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berjanji akan menurunkan bunga kredit usaha rakyat yang saat ini masih di level 9 persen menjadi 7 persen pada 2017.
Janji itu disampaikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gusti Ngurah Puspayoga saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat (19/2), guna menghadiri acara penyerahan simbolis KUR dan Kartu Izin Usaha Mikro Kecil (KIUMK).
"Penurunan bunga KUR hingga ke level 7 persen tersebut karena pemerintah memberikan kepercayaan dan keberpihakan kepada masyarakat kecil," ujarnya.
Menurut dia, keputusan untuk kembali menurunkan suku bunga KUR tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap pelaku UKM. Sebab, UKM merupakan bagian penting dalam kegiatan perekonomian di tanah air. Dengan menurunkan suku bunga KUR secara bertahap dari sebelumnya 22 persen menjadi 12 persen dan saat ini 9 persen serta akan diturunkan lagi di level 7 persen pada 2017, diharapkan semakin meningkatkan kemampuan pelaku UKM dalam berproduksi.
"Apabila usahanya meningkat, UKM bisa berpotensi menyerap banyak tenaga kerja. Ini sebuah langkah nyata agar bisa mengurangi kemiskinan," kata dia.
Untuk itu, pihaknya meminta bank penyalur KUR agar bekerja optimal sehingga dana KUR yang disediakan pemerintah dapat tersalurkan. Hingga akhir 2016, target dana KUR yang disalurkan mencapai Rp 100 triliun.
Sejumlah bank penyalur KUR tersebut antara lain, BRI dengan jumlah penyaluran Rp 67,5 triliun, Bank Mandiri sebesar Rp 13 triliun, dan BNI sebesar Rp 11,5 triliun. Selain itu KUR juga dapat disalurkan oleh bank daerah dan koperasi yang telah ditunjuk. Sementara, BRI di wilayah Jawa Timur hingga Februari 2016 telah menyalurkan KUR sebesar Rp 675,701 miliar kepada sebanyak 44.543 pelaku UKM.