REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menilai Ade Komaruddin (Akom) sebaiknya tidak mencalonkan diri menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar. Alasannya, Akom kini telah menjabat sebagai Ketua DPR.
"Kalau dia menjadi ketua partai juga, maka akan sulit terkendali," ujarnya, Ahad (21/2).
Golkar harus mencontoh partai lain yang ketua umumnya tidak rangkap jabatan. Menurut dia, akan lebih baik kalau para pengurus hanya mengurusi partai saja. Munas yang direncanakan berlangsung Maret harus benar-benar dipersiapkan dengan matang. Apabila berjalan biasa saja, maka akan menimbulkan Munas-Munas lainnya.
"Dari semua pemilihan ini, yang penting adalah Munaslub ini digunakan untuk memecahkan masalah extraordinary (luar biasa)," ujar Adhie.
Situasi krusial harus membuat Golkar siap. Kegagalan di ajang pemilihan Presiden adalah 100 persen kegagalan partai politik karena tidak mampu mengangkat calonnya.
Adhie menyebut ada dua hal yang harus diperhatikan Golkar. Pertama, pemimpin Golkar harus bisa menata partai. Menurut dia, sepanjang sejarah Golkar, hanya Soedharmono yang mampu mengurus Golkar. Soedarmono adalah Ketua Umum Partai Golkar ke-4 periode 1983 hingga 1988. Kedua, Munas merupakan jembatan transisi yang akan membawa Golkar ke situasi normal.
(Baca juga: Golkar Harus Jadi Partai Modern)