Selasa 23 Feb 2016 18:44 WIB

Akom: Laporan MKD Manuver Lawan!

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Ade Komarudin
Foto: Republika/ Wihdan
Ade Komarudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPR RI, Ade Komaruddin (Akom) menanggapi santai atas pelaporan dirinya di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas dugaan menerima gratifikasi.

Akom menyadari hal itu sebagai manuver pihak yang tidak ingin dirinya ikut mencalonkan diri sebagai calon ketua umum Golkar di musyawarah nasional luar biasa nanti.

“Saya maklum, ini pasti manuver yang dikembangkan oleh beberapa teman yang mungkin kalau saya mencalonkan merasa terganggu, merasa tersaingi,” tutur Akom di kompleks parlemen Senayan, Selasa (23/2).

Padahal, kata Akom, dirinya belum menyatakan diri secara resmi untuk mencalonkan diri sebagai caketum partai berlambang pohon beringin. Namun, sudah ada pihak yang merasa tersaingi dengan niatnya untuk mencalonkan diri jadi orang nomor satu di Golkar.

Akom berharap, persaingan untuk merebutkan kursi ketua umum Golkar seharusnya dilakukan dengan persaingan yang sehat. “Saya himbau, bersaing secara sehat. Insya Allah sata tidak akan melanggar aturan,” ujar dia.

Menurutnya, lawatannya ke beberapa daerah dalam rangka musyawarah daerah Organisasi Pendiri Golkar Soksi. Dalam setiap lawatannya untuk urusan Soksi, Akom mengaku memang selalu ditemani oleh Wakil Ketua Umum Soksi, Bambang Soesatyo dan pengurus Soksi yang lain.

Terkait pesawat pribadi yang selalu ditumpanginya, yang diduga sebuah gratifikasi, Akom menjelaskan bahwa pesawat itu milik salah satu teman di Soksi. Pesawat itu milik sebuah perusahaan, sedangkan yang menyiapkan pesawat itu adalah Waketum Soksi, Bambang Soesatyo yang juga komisaris perusahaan tersebut.

“Saya naik pesawat pribadi, karena teman saya punya pesawat, beliau juga selalu mengikuti saya, saya ikut pesawat itu ya karena Pak Bambang (Bambang Soesatyo),” tegas Akom.

Mantan Ketua Fraksi Golkar ini juga mengaku belum akan mengambil keputusan apakah akan melakukan laporan balik pada pelapor di MKD.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement