Rabu 24 Feb 2016 07:35 WIB

Turki Tuding Rusia dan Suriah Ciptakan Teror di Perbatasannya

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ani Nursalikah
Ahmet Davutoglu
Foto: AP/Alexandre Meneghini
Ahmet Davutoglu

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menuding Rusia bersama Suriah di bawah rezim Bashar al-Assad, ISIS, dan kelompok YPG ingin menciptakan zona teror di dekat perbatasan Turki dan Suriah. Ia pun menyatakan pemerintah Turki siap mengerahkan segala sumber daya untuk menjaga keamanan di negeri itu.

“Pemerintah saat ini terus memantau perkembangan situasi di perbatasan negara dengan hati-hati, dan kami melihat adanya potensi yang ditimbulkan oleh struktur teror yang beroperasi di utara Suriah,” ujar Davutoglu, seperti dikutip World Bulletin, Selasa (23/2).

Ia menuturkan, ada semacam upaya yang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk membentuk struktur teror di wilayah perbatasan Turki. “Kami tidak akan ragu-ragu mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi keamanan nasional Turki. Kami tegaskan keamanan nasional negara ini berada di atas semua kepentingan,” katanya.

Dia pun menyatakan, ada usaha kelompok politik dan militan yang mencoba menarik Turki ke dalam pusaran teror. Tujuan mereka, kata Davutoglu, adalah menciptakan konflik dan kekacauan untuk mengganggu perdamaian dan stabilitas negara Turki.

Situasi keamanan di Turki sedikit memanas pascaserangan bom mobil di Ankara pada 17 Februari lalu. Insiden tersebut menewaskan 29 orang dan menyebabkan 80 korban lainnya luka-luka. Kelompok teror PKK dan YPG dituding sebagai otak di balik serangan mematikan tersebut.

Baca juga: Kisah Warga Pedalaman Australia yang Jatuh Cinta Pada Islam

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement