Kamis 25 Feb 2016 17:39 WIB

Menpora Diberi Waktu Dua Hari Urusi PSSI

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Citra Listya Rini
Menpora Imam Nahrawi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menpora Imam Nahrawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --​ Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi menyebut bahwa Presiden Joko Widodo memberikan waktu dua hari kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk mencari jalan keluar dari permasalahan pembekuan PSSI.

Dengan demikian, Menpora harus sudah melaporkan hasil kajiannya tentang PSSI paling lambat pada Jumat (26/2) esok. ​ "J​adi, dalam satu atau dua hari ini ada keputusan, pembekuan dicabut atau memenuhi syarat​-syarat​ lebih dahulu​," katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/2).

​Menurut Johan, dalam pertemuan antara Jokowi dan Imam pada Rabu (24/2) lalu, Menpora menyanggupi untuk memberikan hasil kajiannya dalam waktu satu hari. Dengan demikian, kemungkinan keputusan soal nasib PSSI ke depan akan diumumkan hari ini. "Kemarin bahasanya minta sehari​. J​adi, mungkin hari ini," kata Johan.

Sebelumnya, ​Sekretaris Kabinet Pramono ​Anung memaparkan sejumlah pertimbangan di balik perintah Jokowi ke​pada Menpora ​untuk mengkaji sanksi pembekuan PSSI. Menurut dia, Presiden tak ingin masalah persepakbolaan profesional Indonesia menjadi berlarut-larut. Presiden berharap segera ada jalan keluar sehingga timnas bisa kembali berlaga di kompetisi internasional.

Selain itu, Jokowi juga disebut mempertimbangkan hubungan Indonesia dengan organisasi sepak bola dunia FIFA dan persiapan menjadi tuan rumah Asian Games pada 2018 mendatang.

Baca juga: Kemenpora Ulur Waktu Pencabutan SK Pembekuan PSSI?

Baca juga: BOPI: Pemerintah Jangan Gegabah Mencabut SK Pembekuan PSSI

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement