REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Peristiwa gerhana matahari total (GMT) yang diperkirakan terjadi 9 Maret 2016 melintasi beberapa daerah di Indonesia, salah satunya kota Palembang.
Palembang kini menjadi salah satu kota pilihan wisatawan mancanegara (wisman) sebagai tempat untuk menyaksikan fenomena alam yang langka tersebut.
“Kami sudah mendapat informasi dari biro perjalanan dan pihak hotel bahwa Palembang menjadi pilihan dari banyak wisatawan manca negara. Sampai saat ini sudah terdata wisman dari 12 negara yang akan datang ke Palembang menyaksikan langsung gerhana matahari total pada 9 Maret tersebut,” kata Irena Camelyn Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (26/2).
Menurut Irene Camelyn, wisman yang datang ke Sumsel menyaksikan GMT tersebut diantaranya berasal dari Inggris, Amerika, Jerman, Belgia, Belanda, Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, Cina, Hongkong, dan Perancis.
“Mereka tersebut berasal dari berbagai profesi, ada ilmuwan atau profesor, ahli astronomi, akademisi dan fotografer profesional. Mereka sudah memesan hotel,” ujar Irene yang baru saja dilantik Gubernur Sumsel Alex Noerdin sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel pada Jumat (26/2).
Untuk menyaksikan langsung fenomena alam GMT, menurut Irene Camelyn, Disbudpar Sumsel sudah mempersiapkan beberapa lokasi strategis untuk menyaksikannya, diantaranya di atas jembatan Ampera yang membentang di atas sungai Musi.
“Di atas jembatan Ampera yang ditutup selama peristiwa GMT untuk lalu lintas kendaraan, wisatawan bisa menikmati sarapan pagi sambil menyaksikan GMT. Juga akan ada atraksi budaya dan wisatawan yang datang tersebut juga akan diajak berkeliling ke beberapa lokasi destinasi wisata di Palembang,” kata mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemperov Sumsel
Selain atraksi wisata pada saat GMT juga akan dilaksanakan salat gerhana di Kampung Al Munawar dan Masjid Agung.