REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Golkar Fadel Muhammad menyatakan perpecahan di internal ormas Kosgoro 1957 telah berakhir dengan adanya laporan Kementerian Dalam Negeri atas pengakuan terhadap Kosgoro pimpinan Agung Laksono.
"DPP Golkar telah menerima laporan, yang semula Kosgoro pecah, kini tidak lagi," ujar Fadel dalam sambutannya di acara Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspinas) III Kosgoro 1957 yang berlangsung di Ancol, Jakarta, Sabtu (27/2).
Menurut Fadel, Mendagri Tjahjo Kumolo hanya mengakui Kosgoro pimpinan Agung Laksono. Sedangkan Kosgoro pimpinan Azis Syamsuddin telah mendaftarkan diri sebagai ormas. "Yang satu lagi (Kosgoro Azis Syamsuddin) telah mendaftarkan sebagai ormas," ujar Fadel.
Dengan berakhirnya dualisme kepengurusan Kosgoro maka suara sah Kosgoro dalam Musyawarah Nasional Golkar mendatang akan menjadi jelas.
Ada pun sebanyak empat orang kader Kosgoro yakni Airlangga Hartarto, Idrus Marham, Setya Novanto dan Syahrul Yasin Limpo akan memperebutkan suara ormas pendiri Golongan Karya, Kosgoro 1957, guna maju sebagai calon ketua umum Golkar dalam Munas mendatang.
Seluruh calon ketua umum itu dijadwalkan menyampaikan visi dan misinya dalam Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspinas) III Kosgoro 1957 yang berlangsung di Ancol, Jakarta, Sabtu. Berdasarkan pantauan, empat calon ketua umum Golkar asal Kosgoro sudah hadir di arena Muspinas III Kosgoro.