REPUBLIKA.CO.ID, MAKASAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta agar semua pihak melawan fenomena berkembangnya kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) yang perlu mendapat perhatian khusus.
"Ini sudah menjadi penyakit yang mari kita lawan bersama, bukan berarti memusuhi orangnya," kata Ramdhan di Golden Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/2). (Mubalighah Bandung Tolak Keras LGBT).
Dalam kegiatan tudang sipulung anak menuju Musrembang Anak Kota Makassar, pria yang akrab disapa Dannny Pomanto ini menyatakan, permasalahan LGBT sudah ada sejak anak-anak. Karena itu, program pencegahan sejak dini mesti dilakukan.
"Salah satu isu ini harus di dorong dalam pembahasan Musrembang, karena sudah menjadi isu nasional, maka ini menjadi perhatian," katanya. (HNW Minta Pemerintah tak Biarkan LGBT Meluas).
Dirinya berharap agar setiap anak sudah diberi pengetahuan dini tentang penyakit seks menyimpang tersebut. Sehingga penyampaian secara komprehensip dan diinformasikan kepada anak-anak untuk saling mempengaruhi pada hal-hal positif.
Menurutnya, fenomena LGBT muncul sesaat karena anak mendapat trauma pada masa kecilnya seperti kekerasan, pelecehan seksual, hingga 'bully' yang mereka alami saat masih kanak-kanak.
"Forum anak ini banyak menemukan masalah faktual di lapangan. Materinya cukup dalam dan merupakan informasi realitas yang akan membantu kita menemukan solusi demi generasi anak masa depan," harapnya.
Danny menambahkan, pihaknya bangga dengan potensi yang dimiliki anak-anak Makassar saat ini yang terus menelorkan prestasi. Sehingga apa pun yang menjadi pembahasannya dapat lebih aktual dan tepat sasaran.
Musrembang anak merupakan salah satu prasyarat Kota Makassar meraih predikat kota layak anak. Kegiatan ini diikuti ratusan anak SMA sederajat se-Kota Makassar.
Dalam Musrembang itu, beberapa perwakilan anak mempresentasikan hasil diskusi mereka dihadapan Wali Kota. Hasil diskusi akan menjadi rekomendasi kepada Pemerintah Kota Makassar untuk ditindaklanjuti.
Selain persoalan LGBT, kekerasan anak, penggunaan sosial media, penyalahgunaan narkoba hingga persoalan begal yang pelakunya rata-rata usia remaja mengemuka dalam pertemuan tersebut.
Peserta meminta Pemkot Makassar memperhatikan hal tersebut dalam rencana pembangunan Makassar ke depan serta menyediakan berbagai sarana penyaluran bakat dan aktivitas bagi anak. Penyaluran bakat untuk menghindari hal-hal negatif pada diri anak.