REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Sudan pada Satu (27/2) mengumumkan perpanjangan masa penyaluran bantuan kemanusiaan melalui wilayahnya ke Sudan Selatan sampai September, demikian laporan Sudan Tribune.
"Masa bagi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Sudan Selatan telah diperbarui selama enam bulan lagi," kata Salah Taj Alsir, Komisaris Bantuan Kemanusiaan Sudan.
Menurut kesepakatan antara Khartoum, Sudan, dan Juba, Sudan Selatan, lima rombongan yang membawa 270 ton pasokan makanan akan diberangkatkan. Komisaris tersebut menyatakan pasokan makanan, termasuk jagung dan minyak goreng.
Pasokan itu akan dikirim melalui darat ke Kota KeciL Renk di perbatasan dengan Sudan Selatan, sebagai pengiriman baru banturan buat orang yang terpengaruh perang di Sudan Selatan. Kedua negara itu menandatangani kesepakatan mengenai pengiriman bantuan kemanusiaan melalui Wilayah Sudan ke dalam Wilayah Sudan Selatan pada Juli 2014.
Pada November 2014, Sudan mengumumkan kedatangan rombongan baru bantuan buat Sudan Selatan, sebanyak 700 ton makanan, cukup buat 45.000 orang yang memerlukan di sana selama satu bulan.
Sudan Selatan terjerumus ke dalam kerusuhan pada Desember 2013, saat pertempuran meletus antara tentara yang setia kepada Presiden Salva Kiir Mayardit dan pembelot pimpinan mantan presidennya Riek Machar. Bentrokan itu menewaskan ribuan orang Sudan Selatan dan membuat dua juta orang lagi terusir dari rumah mereka.