REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- PBB berencana memberikan bantuan kepada sekitar 150 ribu warga Suriah di wilayah terkepung selama lima hari ke depan. Hal ini dilakukan di tengah gencatan senjata sementara dalam perang saudara di negara tersebut.
Seperti diberitakan BBC News Ahad (28/2), PBB siap membantu sekitar 1,7 juta orang di daerah yang sulit dijangkau pada akhir Maret. Gencatan dimulai pada Sabtu, kendati terdapat keluhan pelanggaran yang dilakukan. Namun kelompok oposisi Suriah mengatakan situasinya jauh lebih baik.
Koordinator kemanusiaan PBB di Suriah Yacoub el-Hillo menyebut gencatan senjata sebagai kesempatan terbaik yang diterima orang-orang Suriah untuk perdamaian dan stabilitas abadi setelah lima tahun terakhir terlibat perang saudara.
Organisasi ini berencana menggunakan jeda untuk memberikan makanan, air dan obat-obatan ke kota-kota seperti Madaya. Warga dilaporkan telah mati kelaparan.
Upaya untuk memberikan bantuan kepada wilayah yang dikepung ISIS, Deir al-Zour melalui udara pekan lalu gagal. Hal itu dikarenakan beberapa palet rusak, hilang atau mendarat di tanah tak bertuan.
PBB memperkirakan hampir 500 ribu orang hidup di bawah pengepungan di Suriah. Penghentian permusuhan disepakati sebagai bagian dari rencana Amerika Serikat-Rusia yang telah mendukung pihak berseberangan dalam peran gsipil Suriah.
Baca juga, Saudi Siap Kirim Pasukan Darat ke Suriah.