REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (BASARNAS) meresmikan Command Center sebagai fasilitas terpadu untuk mempermudah koordinasi, pengendalian dan pemantauan pelaksanaan operasi. Peresmian Command Center tersebut diselenggarakan di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/2).
"Operasi SAR membutuhkan kecepatan dalam mengambil suatu keputusan. Command Center bertujuan untuk tim di lapangan sehingga dapat bekerja secara terstruktur dan hasil operasinya dapat dilihat," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB Soelistyo, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (29/2).
Soelistyo mengatakan, fungsi Basarnas Command Center yaitu menerima laporan terjadinya kecelakaan, bencana, dan kondisi yang membahayakan manusia, melaksanakan koordinasi dengan instansi atau organisasi potensi SAR terkait pelaksanaan operasi SAR. Command Center juga berfungsi untuk melaksanakan koordinasi, kerjasama dan pertukaran informasi dengan negara lain dalam pelaksanaan operasi SAR, dan mengendalikan serta memantau pergerakan unit SAR dalam pelaksanaan operasi.
Pembangunan Basarnas Command Center ini sebagai upaya untuk mendukung keanggotaan Indonesia dalam ICAO Council dan lobi Indonesia dalam rangka pengaturan ulang wilayah udara NKRI yang termasuk dalam FIR Singapure. "Kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk rakyat khususnya di bidang SAR," kata Soelistyo.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengapresiasi pengembangan Command Center yang dibangun Basarnas. Menurutnya, hal ini merupakan satu upaya yang sangat kreatif dalam memonitor adanya kejadian bencana sehingga penanganannya lebih cepat.
"Ini satu upaya yang sangat kreatif sekali, bahwa basarnas dengan ide yang original membuat command center yang sangat bagus menggunakan teknologi informasi semodern mungkin dengan tujuan supaya reaksi atau kegiatan basarnas apabila diperlukan bisa lebih cepat dan akurat,” ujar Menteri Jonan.