REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) awal 2016 mulai marak di Kota Makassar. Dalam sehari, pelaku diduga bisa menggasak motor hingga beberapa unit di sejumlah tempat berbeda.
"Saya hanya sebentar di studio untuk rekaman, belum beberapa saat motor saya motor jenis matic sudah tidak ada, padahal diparkir di dalam kantor," tutur korban curanmor Sumaeizita Suarman di Makassar, Senin (29/2).
Menurut penyiar radio lokal Gamasi ini, tidak hanya motornya di gasak pencuri, tiga motor yang berada tidak jauh dari lokasi kantornya juga hilang dalam waktu hampir bersamaan.
"Ada dua motor hilang di dekat kantor, satunya lagi diadang pelaku saat malam hari saat melintas di jalan depan kantor dan katanya korban mengalami luka sabetan di perut," tuturnya di kantor Polsek Mamajang Makassar.
Di waktu bersamaan sejumlah lokasi juga terjadi aksi yang sama salah satunya di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar KecamaTan Rappocini. Satu motor jenis matic beat milik mahasiswa setempat raib dibawa maling.
"Saya hanya sebentar saja parkir, tiba-tiba saya datang motor sudah tidak ada di tempat saya parkir tadi," ujar mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris ini.
Sejumlah kasus curanmor juga terjadi awal 2016 seperti di Kelurahan Batua
Kecamatan Manggala, wilayah pertokoan Kecamatan Panakukang, tempat kos mahasiswa sekitara wilayah jalan Manuruki, Kecamatan Rappocini serta sejumlah lokasi lainnya di Kota Makassar.
Meski aparat kepolisian terus melakukan penangkapan dan satu diantaranya pelaku bernama Muh Suharto (22) juga diketahui residivis sekaligus pelaku begal kambuhan diciduk di jalan Kallo Tala, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa atas pengembangan pelaku lainnya lebih dulu tertangkap, namun kasus curanmor terus meningkat.
Dari hasil interogasi petugas, tersangka telah melakukan aksinya selama lima kali dan terakhir pada 27 Februari 2016. Korbannya adalah istri polisi, kemudian dilumpuhkan kedua kakinya dengan timah panas saat ingin melarikan diri.