Rabu 02 Mar 2016 15:21 WIB

BMKG: Hujan Lebat Masih Terjadi Sepekan ke Depan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Hujan lebat (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hujan lebat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah Indonesia, masih akan terjadi hingga satu pekan ke depan.

Beberapa wilayah yang masih didominasi hujan tersebut pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, utara Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta Kalimantan Barat dan Tengah.

Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG, A. Fachri Radjab mengatakan, memperhatikan potensi hujan lebat tersebut dihimbau agar masyarakat siaga terhadap kemungkinan bencana.

"Hujan lebat yang akan terjadi menimbulkan bencana, terutama di wilayah yang mudah terjadi genangan atau banjir dan tanah longsor," katanya Rabu (2/3).

Pantauan pada Rabu, wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) akan diguyur hujan dengan intensitas lebat. Terpantau pada Rabu pagi, wilayah Bali bagian Selatan juga terdapat aktifitas awan Cumulonimbus yang menimbulkan kejadian hujan dan diserta kilat atau peti. Bahkan diperkirakan sepanjang Rabu, peluang hujan akan cenderung meluas ke area-area di sekitarnya.

Selain wilayah Bali dan NTB diperkirakan dalam tiga hari kedepan sebaran potensi hujan lebat akan meluas ke wilayah Jawa Timur dan juga pulau Madura. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut instansi penanggulangan becana daerah diharapkan siaga, terhadap daerah yang masih tergenang banjir seperti di wilayah Sampang dan juga siaga untuk wilayah Jatim lain yang masih berpotensi hujan lebat.

Sedangkan untuk wilayah Sulawesi, konsentrasi hujan relatif tinggi untuk di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan bagian utara dan juga Sulawesi Tenggara. Di wilayah Papua juga hujan juga masih sering terjadi terutama di Papua bagian barat. Walaupun mayoritas daerah didominasi hujan, anehnya di Sumatera bagian utara dan Riau pesisir cenderung kering belakangan ini. "Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan pembakaran lahan/hutan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement