Kamis 03 Mar 2016 06:32 WIB

Presiden PKS Minta Menteri Para Menteri tak Gaduh

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.
Foto: foto : MgROL_54
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Sohibul Iman mengimbau agar para menteri untuk tidak berbuat gaduh. Ia meminta para pembatu presiden untuk bersinergi.

"Kalau ribut pekerjaan rumah tidak akan selesai," kata Sohibul Iman ketika dimintai tanggapan tentang pernyataan Juru Bicara Presiden Johan Budi mengungkapakan Presiden Joko Widodo prihatin terhadap menteri saling "menyerang" di ranah publik, di Bandung, Rabu (2/3).

Ia menyarankan agar Presiden Joko Widodo memperbaiki pola pengelolaan dan koordinasi dengan para menterinya. "Jadi kalau beliau bisa meningkatkan pola pengelolaan mudah-mudahan kegaduhan ini tidak tercipta. Pola pengelolaan yang dimaksud adalah koordinasi, pengarahan dari Pak Presiden Jokowi harus tegas," kata dia.

Sebelumnya Juru Bicara Presiden Johan Budi mengungkapakan bahwa Presiden Joko Widodo cukup prihatin terhadap beberapa peristiwa yang melibatkan beberapa menteri saling "menyerang" di ranah publik. "Tentu Presiden tidak happy situasi yang seperti ini. Dan kembali beliau menegaskan untuk menghentikan situasi ini," katanya.

Menurut dia, Presiden meminta perdebatan para menterinya hanya diperbolehkan dalam rapat terbatas atau rapat kabinet saja. "Dan ini sudah pernah disampaikan oleh Presiden yang dengan bahasa 'jangan gaduh di luar," kata Johan Budi menjawab pertanyaan wartawan.

(Baca: Perempuan Ini Mengaku 'Disuruh Allah' Menyembelih Kepala Gadis Kecil)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement