REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Agus Haryono mengatakan, sampah plastik ini dapat berubah menjadi mikroplastik yang dapat terapung di lautan dengan ukuran lebih kecil dari 1 mikron.
Ini berbahaya bila masuk ke dalam rantai makanan melalui ikan, biota laut, hingga masuk ke dalam tubuh manusia.
Penggunaan plastik yang tidak benar dan tidak sesuai dengan kegunaannya bisa berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
"Berbagai jenis bahan kimia tambahan serta monomer tersisa yang tak bereaksi pada plastik bisa menyebabkan berbagai bahaya kesehatan seperti penyakit kanker, gangguan reproduksi, radang paru-paru, dan lain sebagainya," katanya, Kamis, (3/3).
Puslit Kimia LIPI, terang Agus, telah berupaya membuat berbagai inovasi teknologi untuk mengatasi permasalahan limbah plastik.
Inovasi LIPI antara lain bioplastik yang dikembangkan dengan menggunakan bahan terbuat dari tapioka, selulosa dan poliasam laktat.
Bioplastik ini, lanjutnya, bisa menjadi alternatif pengganti plastik konvensional karena sifatnya yang mudah terurai secara sempurna oleh mikroba yang ada di dalam tanah atau dalam air.
"Bioplastik dapat terurai dalam waktu yang relatif pendek, sehingga permasalahan lingkungan bisa teratasi."