REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Jajaran Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pelalawan, Riau, menembak mati perampok bersenjata api di Kota Pekanbaru, Kamis sore.
"Pelaku berinisial SK (40) terpaksa ditembak karena mencoba melawan dan kabur dari kejaran petugas," kata Kepala Satreskrim Pelalawan AKP Herman Pelani di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, Kota Pekanbaru.
Ia menjelaskan pelaku merupakan buronan kepolisian lantaran aksi perampokannya di sejumlah lokasi di Pelalawan. SK merupakan bagian dari jaringan rampok yang sebelumnya beberapa pelaku diungkap oleh Polres Pelalawan pekan lalu.
Menurut Herman, keberadaan pelaku berhasil dideteksi dari pengembangan penangkapan tiga pelaku berinisial BK, BD dan SG pada Selasa lalu (1/3). Hasilnya, petugas berhasil mengidentifikasi keberadaan pelaku di Jalan Rajawali, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Saat hendak digrebek, pelaku yang saat itu membawa senjata api rakitan laras pendek justru melakukan perlawanan. "Kita telah berikan tembakan peringatan, namun pelaku terus berusaha melarikan diri dan membalas tembakan peringatan petugas," jelasnya.
Untuk itu, ia mengatakan polisi menembak pelaku pada bagian paha kiri. Pelaku tewas diduga akibat kehabisan darah.
Saat ini pelaku masih di otopsi di Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah rumah sakit Bhayangkara Polda Riau.
Sebelumnya polisi berhasil membekuk dua pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) spesialis komponen alat berat setelah terlibat aksi kejar-kejaran di Jalan Raya.
"Dari penangkapan itu petugas berhasil membekuk dua orang tersangka berinisial BD dan SG," kata Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga.
Ia menjelaskan penangkapan kedua pelaku pada Selasa lalu (1/3) tersebut berawal dari penyelidikan dan pengintaian selama sepekan lamanya. Ia mengatakan kedua pelaku kerap berpindah-pindah tempat.
Setelah melakukan penyelidikan dan pengintaian serta didukung informasi masyarakat polisi berhasil menemukan lokasi persis kedua pelaku.
"Terakhir posisi kedua pelaku diketahui berada di Pangkalan Kuras setelah mereka beraksi mencuri komponen alat berat bernilai ratusan juta rupiah," ujarnya.