REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA –- Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno, meminta semua kepala desa di daerahnya memahami betul kondisi janda-janda di daerahnya. Bukan hanya hapal nama, alamat dan rupa wajahnya. Namun harus paham betul bagaimana kondisi keluarganya.
"Jangan yang dihapal hanya janda-janda muda dan cantik. Tapi harus tahu betul semua janda-janda yang ada di desanya dan juga bagaimana kondisi keluarganya. Terlebih bagi janda-janda yang sudah sepuh dan miskin," katanya, Jumat (4/3).
Di hadapan camat dan kades dalam acara Rakor Penanggulangan Kemiskinan di aula Kecamatan Purworejo Klampok, Wabup menyatakan, para Kades harus tahu mengenai detail kehidupan janda-janda tersebut.
"Kades harus tahu data by name dan by address, berapa anaknya, bagaimana pekerjaannya, bagaimana kehidupan sehari-harinya, apakah menerima tunjangan sosial atau tidak, menerima raskin atau tidak, mengapa miskin, kebutuhan apa yang dibutuhkannya agar bangkit dari kemiskinan, dan seterusnya. Jangan sampai ada warga yang betul-betul miskin dan butuh bantuan, namun luput dari perhatian Kades," katanya.
Dia mengaku, kasus ditemukannya 30 janda miskin di Desa Pawuhan Kecamatan Batur yang ditemukan oleh Gubernur Ganjar Pranowo, menjadi tamparan yang sangat keras bagi Pemkab Banjarnegara dan seluruh jajarannya. Termasuk juga sepasang orang tua yang hidup miskin papa dengan ketiga anaknya yang menderita sakit jiwa.
"Kita tidak mau lagi terjadi, ada warga miskin papa yang terabaikan di hadapan mata kita. Kuncinya mari kita semua tingkatkan kepedulian, terutama warga miskin yang ada di sekitar kita," katanya.